Strategi Loading Font: Mengatasi FOIT dan FOUT untuk Website yang Lebih Cepat & Menarik

Strategi Loading Font: FOIT vs FOUT dan cara mengatasinya

Strategi Loading Font: Mengatasi FOIT dan FOUT untuk Website yang Lebih Cepat & Menarik

Pernahkah Anda memperhatikan bagaimana tampilan teks pada website tertentu seakan "melompat" atau bahkan menghilang sejenak saat halaman dimuat? Atau mungkin Anda pernah melihat teks yang tiba-tiba berubah font setelah beberapa saat? Hal ini seringkali disebabkan oleh strategi loading font yang digunakan oleh website tersebut. Loading font adalah proses memuat file font dari server ke browser pengguna agar teks pada website dapat ditampilkan sesuai desain yang diinginkan. Pemilihan strategi loading font yang tepat sangat penting untuk memastikan pengalaman pengguna (user experience) yang optimal, terutama terkait dengan kecepatan dan tampilan visual website.

Dua istilah yang sering muncul dalam pembahasan loading font adalah FOIT (Flash of Invisible Text) dan FOUT (Flash of Unstyled Text). Keduanya merupakan masalah umum yang dapat mempengaruhi persepsi pengunjung terhadap kualitas website Anda. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai FOIT dan FOUT, perbedaan keduanya, serta strategi efektif untuk mengatasinya sehingga website Anda tampil lebih cepat, profesional, dan menarik.

Apa Itu FOIT (Flash of Invisible Text)?


Apa Itu FOIT (Flash of Invisible Text)?

FOIT, atau Flash of Invisible Text, terjadi ketika browser mencoba menampilkan teks dengan font yang belum selesai dimuat. Alih-alih menampilkan teks dengan font fallback (font pengganti), browser memilih untuk tidak menampilkan teks sama sekali hingga font yang diinginkan benar-benar selesai diunduh. Akibatnya, pengunjung website akan melihat area kosong atau teks yang menghilang sementara waktu sebelum akhirnya muncul dengan font yang seharusnya. Hal ini tentu saja dapat mengganggu pengalaman pengguna, terutama jika teks tersebut merupakan bagian penting dari informasi yang ingin disampaikan.

Bayangkan Anda membuka sebuah artikel berita. Judul artikel seharusnya langsung menarik perhatian, tetapi yang Anda lihat justru area kosong di tempat judul tersebut seharusnya berada. Anda mungkin akan bertanya-tanya, apakah website ini sedang bermasalah? Atau bahkan meninggalkan website tersebut karena merasa tidak nyaman.

Penyebab FOIT:

  1. Prioritas loading font yang tinggi: Browser memprioritaskan pengunduhan font di atas konten lain, sehingga teks baru akan ditampilkan setelah font selesai diunduh.
  2. Cache browser yang belum diperbarui: Jika font belum tersimpan di cache browser pengunjung, maka font tersebut harus diunduh setiap kali halaman dibuka.
  3. Koneksi internet yang lambat: Koneksi internet yang lambat akan memperlambat proses pengunduhan font, sehingga menyebabkan FOIT berlangsung lebih lama.

Apa Itu FOUT (Flash of Unstyled Text)?


Apa Itu FOUT (Flash of Unstyled Text)?

FOUT, atau Flash of Unstyled Text, terjadi ketika browser menampilkan teks dengan font fallback (font pengganti) terlebih dahulu, kemudian mengubahnya menjadi font yang diinginkan setelah font tersebut selesai dimuat. Dengan kata lain, pengunjung website akan melihat teks dengan tampilan yang "tidak sesuai" untuk beberapa saat, sebelum akhirnya berubah menjadi tampilan yang seharusnya. Meskipun tidak separah FOIT yang menghilangkan teks sama sekali, FOUT tetap dapat mengganggu pengalaman pengguna karena perubahan font yang mendadak dapat terlihat kurang profesional dan mengganggu keterbacaan.

Sebagai contoh, bayangkan Anda membuka website sebuah toko online. Deskripsi produk awalnya ditampilkan dengan font Arial yang standar, tetapi kemudian berubah menjadi font Open Sans yang lebih modern dan sesuai dengan desain website. Perubahan ini mungkin tidak terlalu mengganggu, tetapi tetap saja terasa kurang halus dan profesional.

Penyebab FOUT:

  1. Penggunaan font fallback: Browser secara otomatis menggunakan font fallback sebagai pengganti sementara font yang belum selesai dimuat.
  2. Proses loading font yang asinkron: Font diunduh secara paralel dengan konten lain, sehingga teks ditampilkan dengan font fallback terlebih dahulu.
  3. CSS yang tidak dioptimalkan: CSS yang tidak efisien dapat memperlambat proses rendering halaman, sehingga memperlama durasi FOUT.

Perbedaan Utama Antara FOIT dan FOUT


Perbedaan Utama Antara FOIT dan FOUT

Perbedaan utama antara FOIT dan FOUT terletak pada bagaimana browser menangani teks sebelum font yang diinginkan selesai dimuat. Pada FOIT, browser menyembunyikan teks sama sekali, sedangkan pada FOUT, browser menampilkan teks dengan font fallback. Berikut adalah tabel yang merangkum perbedaan tersebut:

Fitur FOIT (Flash of Invisible Text) FOUT (Flash of Unstyled Text)
Perilaku Browser Menyembunyikan teks hingga font dimuat Menampilkan teks dengan font fallback, lalu mengubahnya
Pengalaman Pengguna Teks menghilang sementara waktu Teks berubah font secara mendadak
Dampak Lebih mengganggu karena informasi penting tidak terlihat Kurang mengganggu, tetapi tetap terlihat kurang profesional

Strategi Mengatasi FOIT dan FOUT: Memilih yang Terbaik untuk Website Anda


Strategi Mengatasi FOIT dan FOUT: Memilih yang Terbaik untuk Website Anda

Baik FOIT maupun FOUT dapat merusak pengalaman pengguna. Untungnya, ada beberapa strategi yang dapat Anda terapkan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan efek negatif dari kedua masalah ini. Pilihan strategi yang terbaik akan bergantung pada kebutuhan dan prioritas website Anda. Berikut adalah beberapa opsi yang bisa Anda pertimbangkan:

1. Menggunakan `font-display` Property pada CSS

Properti `font-display` pada CSS memberikan kontrol lebih besar atas bagaimana browser menangani loading font. Ada beberapa nilai yang bisa Anda gunakan:

  1. `font-display: swap;`: Ini adalah solusi paling populer dan direkomendasikan oleh banyak ahli. Dengan nilai `swap`, browser akan langsung menggunakan font fallback dan kemudian mengubahnya ke font yang diinginkan setelah selesai dimuat. Ini menghindari FOIT dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, meskipun tetap memunculkan FOUT.
  2. `font-display: block;`: Browser akan menyembunyikan teks hingga font selesai dimuat. Jika font tidak selesai dimuat dalam jangka waktu tertentu (biasanya 3 detik), browser akan menggunakan font fallback. Nilai ini berpotensi menimbulkan FOIT, tetapi memastikan tampilan yang konsisten jika font berhasil dimuat dengan cepat.
  3. `font-display: fallback;`: Mirip dengan `swap`, tetapi browser akan memberikan jangka waktu yang lebih pendek untuk mengunduh font sebelum menggunakan font fallback secara permanen. Nilai ini merupakan kompromi antara `block` dan `swap`.
  4. `font-display: optional;`: Browser akan memutuskan sendiri apakah akan menggunakan font yang diinginkan atau font fallback, berdasarkan faktor-faktor seperti koneksi internet dan prioritas pengguna. Nilai ini cocok untuk font yang tidak terlalu penting dan tidak akan terlalu mempengaruhi tampilan website jika tidak berhasil dimuat.
  5. `font-display: auto;`: Browser akan menggunakan perilaku defaultnya sendiri dalam menangani loading font. Biasanya, perilaku default ini sama dengan `block`.

Contoh penggunaan `font-display`:

    @font-face {    font-family: 'MyCustomFont';    src: url('MyCustomFont.woff2') format('woff2'),         url('MyCustomFont.woff') format('woff');    font-weight: normal;    font-style: normal;    font-display: swap; / Menggunakan strategi FOUT /  }

body { font-family: 'MyCustomFont', sans-serif; }

Pada contoh di atas, teks pada elemen `body` akan menggunakan font 'MyCustomFont' jika tersedia. Jika font 'MyCustomFont' belum selesai dimuat, browser akan menggunakan font fallback `sans-serif` terlebih dahulu.

2. Preloading Font dengan ``

Preloading adalah teknik untuk memberitahu browser agar mengunduh sumber daya (termasuk font) secepat mungkin. Dengan menggunakan tag `` di dalam `` HTML, Anda dapat memprioritaskan pengunduhan font, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya FOIT atau FOUT. Preloading memberi hint ke browser untuk mengunduh font sebelum ditemukan oleh parser HTML. Pastikan menambahkan atribut `as="font"` dan `crossorigin="anonymous"` (jika font di-host di domain lain) pada tag ``.

Contoh penggunaan preloading:

    <head>    <link rel="preload" href="MyCustomFont.woff2" as="font" type="font/woff2" crossorigin="anonymous">  </head>    

Perhatikan bahwa preloading tidak menjamin font akan langsung tersedia, tetapi dapat membantu mempercepat proses pengunduhan secara signifikan. Gunakan dengan bijak, karena mempreloading terlalu banyak aset dapat memberikan dampak negatif pada performa website secara keseluruhan.

3. Menggunakan Sistem Font Stack yang Efektif

Font stack adalah daftar font fallback yang ditentukan dalam properti `font-family` pada CSS. Semakin baik font stack Anda dirancang, semakin halus transisi antara font fallback dan font yang diinginkan. Pilihlah font fallback yang mirip secara visual dengan font yang Anda gunakan. Hal ini akan meminimalkan perubahan tampilan yang mendadak dan mengganggu saat FOUT terjadi.

Contoh font stack yang baik:

    body {    font-family: 'Open Sans', 'Helvetica Neue', Helvetica, Arial, sans-serif;  }    

Pada contoh di atas, jika font 'Open Sans' tidak tersedia, browser akan mencoba menggunakan 'Helvetica Neue', kemudian 'Helvetica', lalu 'Arial', dan akhirnya 'sans-serif' sebagai pilihan terakhir.

4. Optimasi File Font

Ukuran file font dapat mempengaruhi kecepatan loading website secara signifikan. Optimasi file font adalah langkah penting untuk mengurangi dampak negatif dari FOIT dan FOUT. Beberapa cara untuk mengoptimasi file font:

  1. Menggunakan format font modern: Format font modern seperti WOFF2 memiliki kompresi yang lebih baik dibandingkan format font lama seperti TTF atau OTF.
  2. Subsetting font: Hanya sertakan karakter yang benar-benar Anda gunakan pada website. Hal ini dapat mengurangi ukuran file font secara drastis.
  3. Menggunakan CDN (Content Delivery Network): CDN dapat membantu menyebarkan file font ke server yang lebih dekat dengan lokasi pengunjung website, sehingga mempercepat proses pengunduhan.
  4. Gunakan Variable Fonts: Variable Fonts dapat mereduksi ukuran file font karena memungkinkan beberapa variasi (weight, style, width) di satu file saja.

5. Pertimbangkan Menggunakan System Fonts

System fonts adalah font yang sudah terpasang pada sistem operasi pengguna. Dengan menggunakan system fonts, Anda dapat menghilangkan kebutuhan untuk mengunduh file font sama sekali, sehingga menghindari FOIT dan FOUT sepenuhnya. System fonts juga memastikan konsistensi tampilan di berbagai perangkat dan sistem operasi. Namun, perlu diingat bahwa pilihan system fonts terbatas dan mungkin tidak sesuai dengan desain website Anda.

Contoh penggunaan system fonts (menggunakan properti `system-ui`):

    body {    font-family: system-ui, -apple-system, BlinkMacSystemFont, "Segoe UI", Roboto, Oxygen, Ubuntu, Cantarell, "Fira Sans", "Droid Sans", "Helvetica Neue", sans-serif;  }    

6. Testing dan Monitoring Performa Loading Font

Setelah menerapkan strategi loading font, penting untuk menguji dan memantau performa website Anda secara berkala. Gunakan tools seperti Google PageSpeed Insights, WebPageTest, atau GTmetrix untuk mengidentifikasi masalah loading font dan memastikan strategi yang Anda terapkan berfungsi dengan baik. Perhatikan metrik seperti First Contentful Paint (FCP) dan Largest Contentful Paint (LCP) untuk mengukur dampak strategi loading font terhadap pengalaman pengguna.

Kesimpulan

Memilih strategi loading font yang tepat adalah kunci untuk menciptakan pengalaman pengguna yang optimal. Dengan memahami perbedaan antara FOIT dan FOUT, serta menerapkan strategi yang sesuai (seperti menggunakan `font-display`, preloading font, mengoptimasi file font, dan menggunakan font stack yang efektif), Anda dapat meminimalkan dampak negatif dari kedua masalah ini dan memastikan website Anda tampil lebih cepat, profesional, dan menarik. Jangan lupa untuk selalu melakukan testing dan monitoring performa website Anda secara berkala untuk memastikan strategi loading font yang Anda terapkan berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.

Posting Komentar untuk "Strategi Loading Font: Mengatasi FOIT dan FOUT untuk Website yang Lebih Cepat & Menarik"